NLP, Neuro Linguistic Programming

28 01 2012

APA ITU NLP…??

Berikut ini beberapa defenisi dari NLP yang bisa menjadi petunjuk mengenai bidang ini:

  • NLP adalah ilmu yang mempelajari struktur dari pengalaman subjektif.
  • NLP adalah strategi mempercepat proses belajar mendeteksi dan memanfaatkan berbagai pola yang ada di dunia (John Grinder).
  • NLP adalah pengembalian epistemology pada apa yang telah hilang dari kita, sebuah berkah (John Grinder)
  • NLP adalaah apapun yang efektif (Robert Dllts)
  • NLP adalah sebuah sikap dan metodologi yang meninggalkan jejak berbagai teknik. (Richard Bandler)
  • NLP adalah pengaruh bahasa terhadap pikiran dan tindakan kita.
  • NLP adalah pelajaran sistematis dari komunikasi antar manusia.
  • NLP adalah metode untuk memodelkan keunggulan sehingga itu bisa ditiru.

NLP dikembangkan dari hasil jerih payah beberapa orang. Diawali oleh Richard Bandler dan John Grinder, Beberapa orang yang menjadi catatan pengembangan NLP adalah David Gordon,  Leslie Cameron-Bandler, Steve and Connirae Andreas, Robert Dilts, dan masih banyak lagi. Studi mereka dimulai pada awal tahun 1970 dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan.

Bandler ingin menjawab sebuah pertanyaan mendasar: kenapa seseorang bisa sukses sementara orang lain tidak? Setelah melakukan penelitian secara intens-sistematis, mereka menemukan sebuah jawabannya. Ternyata, orang-orang sukses dalam meraih keberhasilannya memiliki perilaku yang nyaris sama dalam hal strategi-strateginya. Kesemua strategi itu akhirnya dapat dikodifikasikan dan dimodelkan yang pada gilirannya dapat ditiru (dimodel) oleh orang lain yang ingin sukses.

Semula pembahasan lebih terpusat pada berbagai “hal beda yang dapat membuat perbedaan” antara individu “unggul” dengan individu “rata-rata”. Guna memahami lebih lanjut akan perbedaan tersebut, mereka melakukan serangkaian pemodelan pada berbagai aspek dari individu “unggul”, seperti berbagai prilaku dalam menerima serta menyikapi lingkungan sekitar. Hal itu berujung pada pemahaman mengenai mekanisme kerja pikiran. Sehingga NLP berisikan berbagai presuposisi mengenai mekanisme kerja pikiran dan berbagai cara individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dan antar sesamanya, disertai dengan seperangkat metode untuk melakukan perubahan.

Secara semantik,

  1. Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran.
  2. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan.
  3. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program “alaminya”, yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif.

Banyak definisi tentang NLP. Ada yang menyebut psikologi ekselensi. Ini tidak lepas karena melalui teknik-teknik NLP seseorang memungkin dirinya akan tumbuh menjadi manusia excellent. Dari tidak tahu potensi dirinya yang tersimpan di pikiran bawah sadar menjadi sadar untuk mengoptimalkannya.

Dari sekian definisi, ada satu definisi yang cukup representatif untuk mamahami apa itu NLP. Coolingwood (2005) mendefinisikannya “ NLP studies the way people take information from the world, how they describe it to themselves with their senses, filter it with their beliefs and value and act on the result”.

Dari definisi Coolingwood tersebut di atas bahwa NLP merupakan studi tentang:

  1. Pertama, bagaimana manusia mengabil informasi dari dunia sekitar melalui interaksi dan stimulus. Hasilnya, yakni sensing melalui apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan diolah oleh cortex, mengubahnya menjadi informasi yang tersimpan di pikiran. Apa yang tercatat dan tersimpan itu disebut representasi internal.
  2. Kedua, bagaimana apa yang sudah direprenatasikan itu dapat dipahami oleh dirinya. Tentunya tingkat pemahamananya sangat subjektif –maka disebut subjective experience—sifatnya menurut tingkat pendidikan, kepercayaan/keyakinan,dan nilai-nilai subjektif lainnya. Di sinilah pentingnya peran kebahasaan (linguistic). Apa yang Anda alami dalam hidup ini tidak cukup untuk dirinya sendiri tetapi akan lebih bermakna bila dikomunikasikan dengan orang lain melalui bahasa.
  3. Ketiga, bagaimana hasil dari pemahaman itu. Atau bagaimana apa yang direprensentasikan ke dalam pikiran itu menjadi lebih bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Sebuah pengalaman, sebuah pemahaman subjektif bukanlah berakhir pada pemahaman itu sendiri, melainkan kebermanfaatan bagi dirinya dan orang lain jauh lebih penting. Sebuah pengalaman memasak misalnya kurang bermanfaat bila hanya disimpan dalam pikiran sebagai arsip. Namun apa bila dipraktikkan, take action, akan menjadi lebih bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

NLP sangat peduli dengan “acting on the result”, bukan hanya sekedar memahami dunia di sekilingnya, melainkan bagaimana semua pengalaman yang kita miliki menjadi kekuatan, menuju manusia sukses. Maka tidak heran kalau para ahli NLP menyebut NLP adalah program pikiran menjadi kenyataan, from mind to real. Singkatnya, bagaimana sebuah program pikiran benar-benar mem-body sehingga menjadi perilaku sukses.


Actions

Information

One response

28 01 2012
Mr WordPress

Hi, this is a comment.
To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

Leave a comment