Kekuatan Citra Diri (Self Image)

27 09 2011

[NAQS DNA INSTITUTE]~Setiap orang punya citra diri ( self image), yaitu gambaran tentang diri yang diyakini dan dipercayai oleh orang tersebut. Gambaran tersebut bisa yang sebenarnya, bisa juga berupa harapan atau citra diri yang diharapkan atau yang diinginkannya. Apapun gambaran tersebut, tetap akan mempengaruhi tingkah-lakunya dalam hidup sehari-hari. Dengan menetapkan gambaran tentang diri yang diharapkan atau yang diinginkan secara jelas, sejelas-jelasnya, sebagai target atau tujuan, bahkan kalau bisa seolah-olah sudah mendapatkannya (baca: Menghidupkan Mekanisme Sukses Otomatis di Dalam Diri Anda Link : http://www.naqsdna.com/2011/07/psycho-cybernetics-auto-success.html ), maka mekanisme kontrol otomatis, dalam hal ini mekanisme sukses otomatis, akan bekerja mengolah respon terhadap keinginan atau tujuan yang digambarkan, dan melakukan koreksi terhadap tindakan-tindakan, sehingga tujuan tercapai dalam waktu yang relatif cepat.

Hal itu terjadi karena, otak manusia bekerja seperti komputer, apa yang dimasukkan (input) seperti itu yang dikeluarkan (output). Jika seseorang selalu berpikir negatip, bergosip negatip (tidak bisa, tidak mungkin, susah, si anu begini, si anu begitu), maka mereka akan cenderung tetap berpikir, berkata-kata, atau melakukan tindakan negatip. Dalam hal ini mekanisme gagal otomatis yang akan bekerja, karena masukannya selalu berupa hal-hal yang negatip.

Singkatnya, mekanisme kontrol otomatis bisa menjadi: Mekanisme Sukses Otomatis, atau Mekanisme Gagal Otomatis, yang mana akan bekerja, tergantung masukan-masukan dari kita yang menjadi operator.

Kebahagiaan adalah sebuah kebiasaan, sama seperti menyikat gigi atau mandi. Anda bisa memiliki kebiasaan ini. Demikian, Maxwell Maltz, MD dalam bukunya “Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri”. Maltz yang juga penulis buku yang fenomenal “Psycho Cybernetics ” melanjutkan, kalau Anda sudah dibiasakan atau membiasakan diri untuk bersikap masam kepada diri sendiri atau kepada siapapun, tidak usah khawatir, karena Anda masih bisa berubah. Anda dapat beralih untuk memiliki kebiasaan kebahagiaan ini.

Salah satu cara untuk mengubah kebiasaan buruk adalah dengan mengubah citra diri Anda, siapa Anda, dan apa yang Anda idamkan. Citra diri ( self image) adalah konsepsi Anda sendiri mengenai orang macam apakah diri Anda. Jika gambaran mengenai diri Anda sebagai orang yang lemah, sebagai korban, sebagai orang yang tertimpa segala macam kesulitan, jika Anda tidak segera mengubah gambaran tersebut, dapat dipastikan Anda menjadi orang seperti itu. Gagal, lemah dan selalu ditimpa berbagai kesulitan. Namun gambaran atau citra diri tersebut bisa diubah, jika Anda mau mengubahnya, dan tidak ada alasan untuk berputus asa. Anda adalah sutradara dalam hidup Anda sendiri. Tuhan Yang Maha Mengubah, tidak akan mengubah diri Anda, sampai Anda mengubahnya sendiri.

Yang perlu Anda pelajari hanyalah belajar mengubah gambaran diri Anda, dengan menggunakan sedikit waktu dan energi, dengan mengikuti metode yang sudah terbukiti kebenarannya serta begitu mudah dan begitu dekat dengan kita semua, sehingga karena saking dekat dan mudahnya, sering kali kita mengabaikannya.

ANDA DAPAT MENGUBAH CITRA DIRI ANDA
Suatu fakta yang tidak bisa dibantah adalah bahwa citra diri dapat diubah. Orang tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk mengubah citra dirinya dan memulai hidup baru yang lebih kreatif, lebih produktif, lebih makmur, lebih sejahtera, lebih bahagia dalam arti kata yang sebenar benarnya. Bagi sebagian orang yang sedikit mengalami hambatan psikologis, peran seorang HYPNOTHERAPIST menjadi amat penting dalam membantu mereka untuk mengubah citra diri dengan metode hypnosis.

Dalam pelatihan NAQS DNA, semua siswa sudah sejak awal diberikan pemahaman bahwa proses pembelajaran NAQS adalah sebuah evolusi spiritual dan penyempurnaan jiwa, atau secara bahasa  “Psycho Cybernetics ” bisa dikatakan sebagai sebuah perubahan kepribadian manusia dari pribadi manusia biasa menuju pribadi ideal yaitu Manusia Yang Sempurna “Insan Kamil”. Konsep Kepribadian Insan Kamil inilah yang kita jadikan sebagai Model Kepribadian Yang akan kita wujudkan sebagai Citra Diri atau Self Image kita.

Walaupun fakta membuktikan bahwa tiada manusia yang sempurna, ini tidak menjadikan perjalanan ini menjadi sebuah perjalanan yang sia-sia. Sama sekali tidak. Namun ini merupakan sebuah perjalanan yang luar biasa dahsyatnya, karena tiada batas puncak pencapaiannya. Sehingga dalam setiap generasi, manusia dapat berusaha untuk selalu lebih baik dari generasi sebelumnya. Dan dalam setiap fase kehidupannya, terbuka luas sebuah peluang untuk menjadi lebih baik dari fase kehidupan sebelumnya. Atau sebuah peningkatan derajat kemuliaan manusia yang tiada batas [Unlimited ChangeUnlimited Success]. Kenapa tiada batas..?? Karena sifat yang dituju adalah bercermin pada sifat Tuhan Yang Maha Sempurna.

Di alam ini, segala hal berubah, dan tak ada yang tak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Pada masa kita sekarang, perubahan berjalan sangat cepat, bahkan dahsyat dan dramatik. Kita semua, tak bisa tidak, berjalan bersama atau seiring dengan perubahan itu. Untuk mencapai kemajuan, setiap orang harus merencanakan perubahan, dan perubahan itu harus datang dan dimulai dari diri sendiri. Perubahan sejatinya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi merupakan revolusi kesadaran yang lahir dari dalam. Namun, perubahan yang dikehendaki, yaitu perubahan menuju kemajuan, tidak datang dari langit (given) atau datang secara cuma-cuma (taken for granted). Hal ini, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah diri mereka sendiri.

IMAJINASI MENCETUSKAN MEKANISME SUKSES ANDA
Banyak diantara kita sering meremehkan imajinasi. Dianggapnya kita seorang pelamun, pengkhayal dan cenderung menjadi tidak realistis. Ternyata, imajinasi Anda begitu penting, sebab dapat mencetuskan mekanisme sukses Anda, mekanisme sangat kreatif dalam diri Anda yang melengkapkan sukses Anda dalam hidup. Bila kita mengacu pada buku “Psycho Cybernetics ” karya Maltz, buku itu akan menuntun kita kepada apa yang disebut “Pikiran Bawah Sadar”.

Pikiran bawah sadar sebenarnya bukan “pikiran”, melainkan mekanisme pelayanan guna mencapai sasaran yang mencakup otak dan sistem saraf yang diperintah oleh pikiran. Pada dasarnya, pikiraan bawah sadar merupakan “mesin” yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme pelayanan elektronik ciptaan Tuhan, tetapi lebih dahsyat daripada otak elektronik buatan manusia.

Kerjanya otomatis untuk mencapai sasaran yang Anda tetapkan sendiri. Umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran sukses”, dan mekanisme ini pun akan berfungsi sebagai sebuah “mekanisme sukses”. Sebaliknya, umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran kegagalan” seperti tidak mungkin, sulit, mustahil, omong kosong, tidak bisa dan unsur unsur negatif lainnya, maka otomatis mekanisme ini akan beroperasi sebagai “mekanisme kegagalan”

Sebagaimana mekanisme pelayanan lainnya, ini pun harus mempunyai sasaran yang didefinisikan secara jelas dan detail. Mekanisme pelayanan yang bekerja secara otomatis ini, berusaha mencapai tujuan yang disodorkan dalam bentuk gambaran mental yang kita ciptakan. Bagaimana menciptakan gambaran mental tersebut. Disinilah imajinasi berperan sangat besar. Gambaran mental diciptakan dengan menggunakan imajinasi. Imajinasi inilah yang memberi kita citra. Imajinasi tidak punya bentuk, namun dapat memberi Anda bentuk. Imajinasi memberi kita sasaran yang kita tuju. Imajinasi mempengaruhi setiap tindakan kita. Kita bertindak atau gagal bertindak, tindakan kita dipacu atau dihentikan karena imajinasi. Jika Anda menggunakan imajinasi secara positif, Anda bisa menjadikan diri Anda sendiri orang yang lebih besar.

INTISARI DARI SEMUA ITU
Pikiran bawah sadar merupakan mekanisme pelayanan otomatis. Beri masukan yang bernuansa sukses pada mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasi merupakan gambaran mental yang akan disasar oleh mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasikan secara jelas dan detail apa yang menjadi harapan kita. Ingat, sedapat mungkin imajinasi harus menggambarkan seolah olah hal itu sudah benar-benar terjadi, rasakan nuansanya, bunyinya, teksturnya. Terus ulang pada setiap kesempatan. Metode relaksasi penting dalam proses itu. Jika mengalami kesulitan dalam relaksasi dan fokus, minta bantuan pada seorang praktisi NAQS untuk membantu dalam hal itu. Dan yakinlah, kita bisa mengubah diri kita menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih makmur, lebih berkemampuan untuk memberi, karena kita berkelebihan rejeki, lebih sehat dan hidup kita lebih berkualitas dan bahagia dalam arti yang seluas-luasnya.

Rasulullah teladan kita
Rasulullah SAW adalah suri teladan kita. Baginda dijuluki sebagai The Living Quran (Alquran hidup). Dan ini diperkuat oleh pernyataan Aisyah RA, ”Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Alquran.” (HR Abu Dawud dan Muslim).

Allah berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab [33]: 21).

Pada tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi yang lalu telah lahir seorang manusia yang menjadi Rahmatan Lil Alamin dan menyandang derajat keterpujian yang tidak terukur ketinggian dan kesempurnaannya serta kelak membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Manusia tersebut adalah Ahmad yang kemudian menyandang nilai-nilai Ke-Muhammad-an yang sangat tinggi sehingga beliau berhak menyandang gelar Muhammad yaitu yang sangat terpuji dan selalu dipuja dan dipuji, yang menjadi Rahmatan Lil Alamin dan Uswatun Hasanah bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta Raya ini.

Kata Muhammad apabila kita renungkan lebih dalam lagi dapat diartikan secara lahiriah maupun secara batiniah, yaitu :

Pertama, Muhammad secara lahiriah adalah menunjuk kepada satu sosok seorang manusia biasa yang mempunyai sifat terpuji dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan seruan atau ajaran Tauhid kepada seluruh umat manusia.

Katakanlah : “sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Maha Esa….” (QS Al Kahfi 18 : 110).

Sebagai manusia biasa, Muhammad merupakan prothotype manusia sempurna yang patut menjadi Uswatun Hasanah bagi seluruh umat manusia. Sebutan “Manusia Sempurna” sering disalahartikan oleh sebagian besar umat Islam, yakni Manusia sempurna adalah sosok manusia yang serba bisa, serba tahu, serba baik dan lain sebagainya. Padahal jika kita kaji dan renungkan kembali hakikat dari istilah “Sempurna” itu, mempunyai unsur keseimbangan, kesepadanan, kesesuaian dan keharmonisan dalam hal apapun. Dalam kajian Tauhid, kesempurnaan yang paling sempurna pada hakikatnya adalah Allah SWT itu sendiri. Apa yang diciptakan Allah di alam semesta ini merupakan ciptaan yang Maha Sempurna dan tidak ada yang sia-sia, sesuai dengan firman-Nya :

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah, sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang”?. (QS Al Mulk 67 : 3).

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapa orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka” (QS Shad 38 : 27).

“…Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran 3 : 191).

Berdasarkan firman tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa apa yang terjadi dan apa yang dicipta di alam semesta ini adalah suatu kesempurnaan yang tidak sia-sia, baik sifat maupun bentuknya. Misalnya seperti : baik-buruk, indah-jelek, terpuji-tercela, siang-malam, panas-dingin, panjang-pendek, siang-malam, pria-wanita, besar-kecil dan sebagainya. Jadi suatu kesempurnaan adalah satu keseimbangan antara dua sifat atau unsure yang dikotomis atau bertolak belakang, sebab apabila hanya ada satu sifat saja atau ada baik saja, atau ada siang saja, atau ada dingin saja, hal itu bukanlah suatu yang dapat disebut sempurna.

Dengan dalih bahwa kita tidak akan sanggup mencapai derajat sempurna seperti Nabi Muhammad, banyak umat Islam merasa tidak perlu mencontoh semua apa yang telah diteladani oleh Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra’ dan Mi’raj-nya beliau. Padahal sebagai Guru Besar bidang Tauhid Islam, beliau akan senang apabila seluruh umatnya dapat mencontoh semua teladannya., baik lahir maupun batin, bahkan beliau akan lebih senang lagi apabila ada umatnya yang dapat melebihi beliau.

Di dalam Al Qur’an telah diterangkan bahwa Muhammad SAW adalah contoh yang paling baik bagi umat manusia yang menghendaki perjumpaan dengan Allah ketika kita masih hidup di atas dunia. Hal ini sesuai dengan firman Allah ;

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan menemui Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyak” (QS Al Ahzab 33 : 21).

Sebagian ahli tafsir, banyak yang menterjemahkan ayat tersebut dengan iftiro atau menambah-nambahkan ayat tersebut dengan kata “mengharapkan rahmat Allah”, padahal bunyi sebenarnya adalah “Laqod kaana lakum fii Rasulillahi uswatu hasanatun liman kaana yaarjullohu walyaumil akhirawadzakarooloha kasyiron”.

Dalam ayat tersebut terdapat kata “yarjulloha” yang berarti mengharap Allah. Jadi bukan mengharapkan rahmat Allah atau mengharapkan ridha Allah, atau mengharapkan pahala Allah, atau mengharapkan rezeki Allah, tetapi yang benar adalah mengharapkan Allah semata. Bahkan kalau boleh dipertegas lagi ayat tersebut bermakna : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang paling baik bagi kamu, yaitu bagi orang yang mengharapkan menemui Allah dan hari akhir dan banyak mengingat Allah”. Berdasarkan ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah adalah contoh yang paling baik bagi umat manusia yang ingin mengharapkan bertemu dengan Allah di dunia ini, dan juga bertemu dengan hari akhir, agar kita dapat mengingat Allah sebanyak-banyaknya. Sebab mustahil kita dapat mengingat Allah apabila kita belum pernah bertemu dan melihat Allah.

Kedua, Muhammad secara batiniah adalah suatu anasir Yang Bersifat Terpuji, yang telah dimiliki oleh setiap manusia tanpa kecuali. Tetapi yang sangat disayangkan adalah bahwa tidak semua umat manusia yang menyadari keberadaan anasir tersebut, apalagi menumbuhkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila banyak orang yang mengaku umat Muhammad atau umat yang sangat terpuji, justru banyak melakukan perbuatan tercela. Hal ini diakibatkan karena mereka belum dapat menyerap Muhammad dalam arti nilai-nilai keterpujian, di setiap aktivitas hidupnya dalam bermasyarakat.

Padahal setiap harinya mereka selalu mengatakan : “Aku telah menyaksikan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan aku telah menyaksikan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”. Kalimat Syahadat tersebut mempunyai makna yang sangat dalam sekali, yaitu saksinya seorang pesaksi yang menyaksikan kepada siapa dia bersaksi. Secara hakikat, makna simbolis dari “wa asyhadu an la Muhammad Rasulullah” adalah sebuah pengakuan bahwa setiap diri telah ditempati oleh anasir Terpuji yaitu Nur Muhammad, yang harus diimani dan diikuti sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an dan juga sabda Nabi Muhammad SAW :

“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam dirimu ada Rasulullah …” (QS Al Hujurot 49 : 7).

Katakanlah : “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” QS Ali Imran 3 : 31).

“Muhammad itu sekali-kalilah bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup Nabi-Nabi. Dan sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segalanya” (QS Al Ahzab 33 : 40).

“Orang-orang yang telah kami beri Al Kitab, mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahuinya” (QS Al Baqarah 2 : 146).

“Ana ahmad bi la mim, wa ana ‘arabbi bi la ‘ain, wa man roaini, innaroaitul haq” Aku ahmad tanpa huruf mim dan aku adalah ‘arabbi tanpa huruf ‘ain, barang siapa melihat aku, sesungguhnya telah melihat Sang Maha Benar” (HR Bukhari Muslim).

“Yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT adalah Cahaya-ku, wahai Jabir (HR Ibnu jabir).

Referensi : NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWATUN HASANAH BAGI ORANG YANG INGIN MENEMUI ALLAH

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..




Mekanisme Kegagalan

24 09 2011

Setiap orang mempunyai mekanisme sukses dan gagal. Mekanisme kegagalan bekerja secara otomatis, tetapi mekanisme kesuksesan tidak bisa diaktifkan kecuali degan memperjuangkan tujuan hidup yang jelas.

“Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
(QS-4:79)

“Kegagalan adalah pencapaian, hasil dari seperangkat kompetensi yang kita latih setiap hari.”
(Ikhwan Sopa)

Kita sering sekali sulit menerima kegagalan. Kita sedih jika kita gagal. Biasanya, kita langsung mencari “sesuatu” atau “seseorang” untuk disalahkan. Pada akhirnya, telunjuk yang menuding itu akan mengarah ke diri kita sendiri. Kegagalan sering membuat kita frustrasi.

Setiap kegagalan, adalah sebuah hasil pencapaian, dari serangkaian proses yang kita bangun sendiri. Kita membangun semua proses itu, dengan mengerahkan segala keahlian yang kita sendiri tidak menyadarinya. Keahlian itu, adalah keahlian untuk menjadi gagal.

Di satu sisi,

“Gagal hanya ada jika kita berhenti.”

Di sisi yang lain,

“Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results.”
Albert Einsten

Maka mengulangi lagi dan lagi, dengan hanya sekedar mengulangi saja, sama artinya dengan mengeksekusi kembali segala keahlian dan kemampuan kita untuk mencapai hasil yang sama, yaitu kegagalan. Kita perlu merubah keahlian dan kemampuan ini.

Kita sering tak menyadari, manakala kita terjebak pada fenomena “Self Fulfilling Prophecy” alias prediksi yang terpenuhi dengan sendirinya.

Di sisi yang baik, kita mengenal “pygmalion effect” atau “rosenthal effect”, di mana sebentuk pujian, semakin menguatkan perilaku yang dipuji. 

Kita juga mengenal “placebo effect”, di mana suatu masukan, menjadi kebenaran karena pengaruh keyakinan dan kepercayaan.

Di sisi yang buruk, terjadi pula proses yang sama. Di antaranya, ya “self fulfilling prophecy” itu tadi, yang dalam hal ini adalah prediksi buruk yang menjadi kenyataan.

“Waduh… bakal gagal neh.”
“Alah… saya mah emang nggak becus.”
“Aku ini emang nggak cocok jadi pengusaha.”

Dalam berbagai literatur, ungkapan-ungkapan di atas dianggap mencerminkan sebentuk “cetak biru” bagi pribadi. Menunjukkan sebentuk cara pandang tentang diri sendiri. Ketika cara pandang ini telah diterima sebagai keyakinan, karena terus-menerus disuntikkan ke dalam pikiran, ia akan merembes menjadi “cetak biru” yang dianggap benar.

Cetak biru ini, oleh para pakar sering disebut sebagai “self image”. Mereka meyakini, bahwa setiap orang, dengan apapun yang menjadi sikap, perilaku, dan keputusannya, tak akan bergerak jauh dari “cetak biru” ini.

Sejak ia dianggap benar, maka segala sikap dan perilaku, akan bergerak berdasarkan inspirasi itu. Kita tak boleh lupa, bahwa kita adalah makhluk inspirasi dan makhluk aspirasi. Kita selalu cenderung mengambil referensi dari dalam diri sendiri – sekalipun itu adalah hasil cetakan dari luar diri, untuk kemudian mengejawantahkannya keluar, ke dalam kehidupan pribadi.

“Self  fulfilling prophecy” bekerja dengan “positive feedback”, yaitu bentuk respon ke dalam diri sendiri, di mana respon itu akan menyediakan umpan balik, bagaimanapun status dari suatu keadaan, baik benar maupun salah.

Saya jadi ingat, di dunia auditing dan akuntansi ada model konfirmasi positif dan konfirmasi negatif (saya seorang akuntan – register D-16804). Konfirmasi positif adalah sebentuk konfirmasi yang disampaikan, baik ada atau tidak ada penyimpangan. Konfirmasi negatif adalah sebentuk konfirmasi yang disampaikan, hanya jika ada ketidakcocokan.

Uniknya, dalam hal “self fulfilling prophecy” setiap feedback (positive mode) akan diacu kepada sesuatu yang dianggap benar sedari awal (“cetak biru”), dan bahkan, dengan kekuatan emosional menjadi “dibenarkan”, karena kita ingin bahwa itu benar. Sekalipun, feedback itu menyatakan “something is wrong”. (Kalo nggak mudeng nggak usah dibahas, lanjut aja langsung ke bawah… ane juga mumet)

Berikut ini adalah dua poin yang punya peran, dalam menciptakan “cetak biru” bagi diri sendiri. Inilah sebagian, dari sekian banyak hal, yang telah “membantu” seseorang dalam merumuskan jati dirinya dengan salah arah, inilah yang telah “membantu” seseorang dalam membangun “kompetensi kegagalan”.

1. Labelling atau Atribusi

Ini terjadi, ketika seseorang telah secara sadar atau tidak sadar, menyalahgunakan kemampuan pikirannya yang sangat khas, yaitu “generalisasi”. Jika sedari kecil seseorang sering mendapatkan labeling buruk yang disertai dengan kata-kata “pemastian”, misalnya “dasar”, “memang” atau kata-kata yang secara langsung mengacu kepada jati diri seperi “kamu ini”, atau bahkan kombinasi dari semua itu sekaligus, maka proses “generalisasi” langsung mengambil peran. Pelan tapi pasti, cetak biru ini terbentuk dan terbawa hingga dewasa.

“Dasar anak nakal!”
“Memang kamu ini nggak bisa apa-apa!”
“Kamu ini bener-bener guoblok!”

Waktu akan memastikan, hingga pikrian dan perasaan sang obyek penderita dari kalimat-kalimat itu menjadi kelelahan, dan kemudian menerima dan membiarkannya menjadi bagian dari kehidupan dan menjadi bagian dari jati diri. Lambat-laun, kalimat-kalimat itu akan bergaung dan menggema di seluruh ruang hatinya.

“Ya!”

Hanya dua huruf itu saja yang diperlukan, untuk mengaktivasi keterampilan menuju kegagalan. Sebab hati adalah panglima, dan pikiran adalah komandannya. Sementara perasaan, hanya ingin ketenangan. Apalagi yang bisa dilakukan kecuali meneriakkan dua huruf itu kuat dan kencang di dalam hati? Mereka toh orang tua saya yang harus saya hormati? Saya kan masih tinggal dan menggantungkan hidup saya pada mereka? Bukankah hanya mereka orang-orang yang penting dalam hidup saya? “Ya! Saya memang begitu.”

Ketika dewasa dan sangat ingin mengatakan “tidak”, semuanya telah terlambat. Sangat terlambat.

Sambil terus menyesali diri, ia yang menjadi korban benar-benar menempatkan dirinya sebagai korban. Di sela-sela kesedihan, ia berontak sekuat tenaga dan berusaha melawan. Ia masuk pada jebakan berikutnya.

2. Harus, Mesti, Pokoknya

Kesadarannya yang telah dewasa mengatakan pada dirinya, “Aku tak bisa terus begini! Aku adalah juara!”

Kemudian ia melanjutkan,

“Aku harus…”
“Aku mesti…”
“Pokoknya aku mau…”

Ia lupa, memaksakan diri untuk semua itu, justru menjebaknya sekali lagi. Ia membebani dirinya terlalu jauh, dan ia meletakkan beban terlalu berat di pundaknya. Ia langsung “menembak” tanpa lebih dahulu “membidik”. Titik targetnya, adalah dirinya sendiri. Ia telah menguatkan kemampuannya – untuk gagal sekali lagi.

Ia lupa, bahwa langkah pertama yang diperlukannya adalah belajar menyukai diri sendiri – http://goo.gl/nFGzd. Dan ini, hanya bisa dilakukannya dengan menelusuri kembali “draft awal” dari “cetak biru”-nya. Sebab, “cetak biru” itu sudah terlanjur menjadi acuan.

Kalimat-kalimatnya yang dipengaruhi “draft awal” itu sebenarnya berbunyi begini,

“Aku harus…, jika tidak maka…”
“Aku mesti…, jika tidak maka…”
“Pokoknya aku mau…, jika tidak maka…”

Apapun kata dan kalimat setelah kata “maka” adalah bibit-bibit bagi “self fulfilling prophecy”-nya. Dengan cetak biru yang sudah dianggap “benar”, segala sikap, perilaku, dan tindakan, akan mengarahkannya menuju realisasi dari segala yang mengikuti “maka” itu.

Ia perlu bekerja dua kali, tantangannya lebih besar lagi. Ia perlu melakukan re-imprint untuk “cetak biru”-nya sekali lagi, dan kini dengan sikap penerimaan diri yang lebih baik dan tak diwarnai dengan kemarahan. Ia perlu melakukan review dan koreksi. Ia perlu melakukan introspeksi sekali lagi dengan sungguh-sungguh mencintai diri sendiri dan memaafkan kesalahannya sendiri. Ia perlu melakukan “re-definisi” diri.

Langkah pertama yang dapat dilakukannya, adalah mengurusi huruf pertama dari F.A.I.L.U.R.E., yaitu “f” alias frustrasi.

Sedikit frustrasi memang baik bagi siapa saja, sebab setiap tindakan dan perbuatan kita memang tak pernah lebih baik dari yang kita niatkan. Sedikit-sedikit frustrasi, adalah tanda-tanda sakitnya. Akar dari penyakitnya ada dua atau kedua-duanya yaitu:

1. Tujuannya kurang realistis, karena dirinya belum siap, atau
2. Telah terjadi “salah pengembangan diri”, atau kedua-duanya.

Ia perlu menyederhanakan cita-citanya, menjadi lebih realistis sesuai dengan keadaan dirinya. Pada saat yang sama, ia perlu berlatih menyukai dirinya sendiri berbarengan dengan upaya mengembangkan dirinya hingga menggeser keahlian dan kemampuan; dari gagal yang otomatis menjadi berhasil yang otomatis.

Jika ini tidak dilakukan, maka terjadilah apa yang sering kita temukan dalam keseharian, yaitu orang-orang yang tersiksa oleh cita-citanya sendiri. Stress, atau bunuh diri. Naudzubillahi min dzaalik!

Mari kita berhitung, seberapa sering kita frustrasi? Jangan-jangan bukan karena kita tidak pandai melakukan sesuatu, tapi karena kita lupa memandaikan auditing diri.

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
Penulis Buku “Manajemen Pikiran Dan Perasaan”

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..




Rumus S U K S E S

16 09 2011

Materi Q2 (QUANTUM SUCCESS POWER) dalam pelajaran PSYCHO-CYBERNETICS….
Mekanisme Otomatis Sukses, tertuang dalam huruf SUCCESS :

  • S : Sense of direction (arah tujuan).
    Anda mesti punya tujuan, suatu keinginan atau cita-cita yang ada dalam berbagai kemampuan anda.
  • U : Understanding (pengertian).
    Anda harus memahami kebutuhan-kebutuhan Anda dan orang lain. Mungkin Anda sebuah pulau dalam diri Anda, tetapi Anda sebetulnya “tanah daratan” bersama orang lain.
  • C : Courage (keberanian).
    Anda harus memiliki kebe-ranian untuk memanfaatkan kesempatan Anda dalam hidup. Jika Anda berbuat kesalahan, cobalah lagi dan lagi! Renungkanlah kata-kata Alfieri : “Seringkali keberanian teruji bukan untuk mati tetapi untuk hidup”
  • C : Compassion (rasa belas kasihan).
    Anda harus punya belas kasih terhadap diri Anda sendiri dan juga orang lain. Anda mesti melihat diri anda dan orang lain dengan mata yang baik jika ingin bahagia dan membuang perasaan-perasaan sepi yang menakutkan. Schopenhauer berkata : “ Belas kasihan adalah dasar dari segala moralitas”
  • E : Esteem (penghargaan).
    Jika Anda tidak memiliki rasa hormat atau penghargaan terhadap diri sendiri, tak seorang pun akan memberikan penghargaan pada Anda.Epictetus, filsuf Yunani pernah mengatakan, “Apa yang telah kubuat hilang ; apa yang telah kuberikan kudapatkan.”Ketika Anda menyumbangkan sesuatu untuk hidup Anda, Anda memperbesar rasa harga diri Anda ( sense of worth).
  • S : Self-acceptance (penerimanaan diri).
    Anda harus menerima diri Anda sebagaimana Anda adanya. Jangan pernah mencoba menjadi orang lain. George Bernard Shaw mengatakan, “Lebih baiklah menjaga keberhasilan dan kecermelangan diri Anda, karena Anda adalah pintu untuk melihat dunia”. Kita dapat mengatakan, “Lebih baik menjaga kebersihan dan kecermelangan citra diri kita, karena ia pintu untuk melihat dunia ini”.
  • S : Self-confidence (percaya diri).
    Anda harus ingat akan kepercayaan dan sukses-sukses yang lalu dalam segala usaha Anda sekarang. Anda mesti berkonsentrasi pada sukses Anda seperti para pemain profesional dalam olahraga. Mereka melupakan saat-saat kalah di masa lalu dan berusaha untuk menang sekarang ini. Anda harus pakai teknik tersebut untuk menjadi juara dalam seni kehidupan ini dengan mengingat bahwa Anda tidak dapat menjadi seorang juara 100% setiap kali.




Terbebas Dari Mental Block

19 08 2011
Sering manusia tidak sadar menempatkan dirinya sendiri pada kotak sempit pemikirannya sendiri.

Sahabat NAQS DNA dimanapun berada, berikut ini adalah sebuah cuplikan dialog saya dengan seorang siswa di Facebook malam ini, Hari Sabtu, 20 Agustus 2011. Pukul 24.00 WIB :

Imam Wahyudi (Siswa NAQS) :
assalamualaikum…karena td lampu mati jd saya sholat isyak dirumah , hbs sholat saya bermeditasi .., sampai ketiduran…, nah pada saat tidur saya bermimpi banyak … singkat cerita dalam mimpi saya ditanya teman saya” sapa tuhan mu?? dengan merasa gugup saya merasa ditodong dengan dgn pertanyaan itu? sehingga saya kesulitan untuk menjawab…, lalu jawaban saya :Susilo bambang yudhoyono…, kemudian sambil masih dalam keadaan bingung seseorang membetulkan jawaban saya bahwa tuhan kita adalaha ALLOH… akhirnya saya merasa takut trus terbangun… (padahal dalam meditasi td yang saya ingat hanya Alloh.., sampai tertidur…..
>>
saya jd takut dengan mimpi td…
..
apa ada yang salah dengan meditasi saya pak edi??
matur suwun.
Jawab saya (Edi Sugianto CHt) :
Wa’alaikum salam. ya..itu peringatan buat kamu, untuk dijadikan bahan renungan dalam tafakurmu. dan alhamdulillah Allah telah mengoreksi program-program yg telah tertanam di alam bawah sadar kamu. dan dikembalikan ke fitrahnya…….
Itulah SISTEM KOREKSI OTOMATIS DARI ALLAH SWT………….. (Mengenai sebuah contoh tentang sistem otomatis sukses ini, silahkan pembaca baca di artikel saya yang berjudul : Psycho Cybernetics [Auto Success Mechanism] ) Silahkan di klik judul artikel tersebut. trims

Imam Wahyudi (Siswa NAQS) :
sebenarnya apa yang salah dari tafakkur saya…,karena kejadianya itu barusan saja..,

Edi Sugianto CHt :
Yang salah bukan tafakur kamu, tetapi kamu tidak sadar bahwa selama ini telah tertanam di alam bawah sadar kamu bahwa yang memberi kamu makan, penghidupan, dll adalah pemerintah. yang dalam hal ini disimbolkan dengan pak susilo. Program itu yg tertanam di otak bawah sadar kamu…………..

Imam Wahyudhi :
oh enggeh Pak Eddy…, karena memang selama ini saya dalam rangka ingin atau berusaha >> menuju kursi PNS bersama teman teman…
dan saya kalu ada kebijakan dr pemerintah yang menghambat hal tersebut saya mulai gusar…

kemudian pekerjaan saya ini juga (salah satu wujud kebijakan dari SBY) yang meskipun sampai saat ini belum ada kejelasan perihal itu sehingga saya juga memikirkanya (takut kalo udah selesai=pengangguran)…
..
nah dalam bertafakur /meditasi … saya juga pernah menemukan jawabanya bahwa manusia itu kaya susah seneng dsbgainya…, itu bukan tujuan kita untuk beriman..bertakwa..maupun beribadah… yang menjadi tujuan kita hanyalah untuk mendapat ridhoNya…,terlepas Allh SWT memberi kita hidup kaya atau miskin…, seneng apa susah…

tp dalam tafakur saya itu tetep bersikukuh untuk berdoa meminta itu semua… karena saya juga berfikir itu bagian dari usaha dan berdoa…

kemudian … bagaimana itu kita menyebutnya koreksi dari Allah SWT , Bukankah mimpi itu bisa saja bagian dari bentuk khayalan saja….,kemudian .,kalo itu memang bagian dr koreksi..bukankah kita diperbolehkan berdoa atau berusaha…? .. (masih dalam kebingungan )…ngapunten Pak eddy

Edi Sugianto CHt :
Mimpi itu juga bisa menjadi bagian dari ilham atau petunjuk/isyaroh dari Allah swt.
berdoa dan berusaha itu boleh, hanya saja mungkin kamu ada sedikit salah dalam menentukan siapa yang memberi kamu rizki….

Dan mimpi kamu itu Insya Allah merupakan ilham dari Allah swt untuk kamu. Apabila hati bersinar dan gemilang, Allah mengilhamkan kepada hati itu berbagai ilmu dan petunjuk. Diantaranya adalah firasat mukmin. Sehubungan hal tersebut menurut Imam Thirmidzi , nabi bersabda , “Takutlah kamu dengan firasat mukmin karena sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah.

Allah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu berTAKWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfal : 29)

“..menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu.” ► bisa berarti menghapus pola fikir atau program pikiran yang salah tetapi tidak kamu sadari……….

Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa membaca Surat Al Ikhlas ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya ( HR. At Tabrani )

Pelajaran dari surat Al Ikhlas ini adalah mengenai ketauhidan. Bahwa hanya Allah sajalah tempat kita untuk menggantungkan harapan.

Pada surat tersebut, terdapat teks, “Allah tempat bergantung.” Ya, memang hanya Dia-lah Zat yang pantas dan Maha Mampu untuk menjadi tempat bergantung semua yang kita perlukan. Kalau kita menggantungkan harapan kepada orang lain, baik itu orangtua, pasangan hidup, kekasih, dokter, sopir, teman, sahabat, guru, kiai, ajengan, atau apa dan siapa saja, sungguh sebaiknya kita bersiap-siap untuk kecewa, karena orang, barang, atau bahkan institusi itu bukan tempat yang pantas untuk menjadi tempat bergantung sehingga amat sangat berpotensi untuk kecewa dan mengecewakan.

Inilah hikmah sebenarnya dari Surat Al Ikhlas tersebut. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk berlatih secara pelan-pelan tapi pasti agar hati kita tidak lagi bergantung kepada apa pun atau siapa pun, bahkan pada saat di mana pun dan kapan pun. Hanya Allah swt sajalah tempat kita bergantung dan berlindung dari segala permasalahan dunia. “Hasbunallah wa ni’mal wakil.” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.)

Nah, yang tertanam di dalam hati kamu itu mungkin program yang bertentangan dengan nilai-nilai ketauhidan…. makanya trus di ingatkan oleh Allah swt melalui mimpi kamu tadi……….

Imam Wahyudhi : enggeh pak eddy matur suwun kanti sanget…

Sahabat, Dalam setiap babak kehidupan, manusia selalu mengalami satu atau lebih peristiwa yang menggoncangkan dan mengubah kehidupannya. Kebutuhan hidup yang begitu besar yang tidak seimbang dengan pendapatan, kehilangan pekerjaan, konflik rumah tangga, perceraian, kematian pasangan hidup atau salah satu keluarga yang dicintai, sakit parah berkepanjangan, kecelakaan yang menyebabkan cacat seumur hidup dan berbagai krisis kehidupan lainnya, semua itu bisa membuat depresi bahkan mengguncang keimanan kita.

Jelas kita merasa tidak bahagia, padahal bahagia adalah fitrah manusia. Jika kemudian manusia merasa tidak bahagia, itu karena manusia sudah keluar dari fitrahnya. Fitrah manusia yang sempurna sering dikacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya. Dan juga dari pola fikir serta pola tindakan yang dilakukan oleh dirinya sendiri yang kesemuanya itu tertanam di alam bawah sadar menjadi sebuah program yang mengendalikan dan mengarahkan perjalanan hidupnya sehingga dia bernasib seperti apa yang dia alami sekarang. itulah dahsyatnya PROGRAM PIKIRAN yang tertanam di alam bawah sadar. Program Pikiran itulah yang menjadi Mekanisme Otomatis yang membentuk NASIB KITA. Baik Nasib di Dunia ataupun Nasib di akherat.

Tanamlah gagasan, petiklah tindakan.
Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan.
Tanamlah kebiasaan, petiklah watak.
Tanamlah watak, petiklah nasib.

Dimulai dari gagasan yang diwujudkan dalam tindakan, kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah yang menentukan.

Proses Pemrograman Pikiran Manusia.
Proses pemrograman pikiran sebenarnya telah terjadi sejak seorang anak masih di dalam kandungan ibunya, sejak ia berusia 3 bulan. Pada saat ini pikiran bawah sadar telah bekerja sempurna, merekam segala sesuatu yang dialami seorang anak dan ibunya. Semua peristiwa, pengalaman, suara, atau emosi masuk ke dan terekam dengan sangat kuat di pikiran bawah sadar dan menjadi program pikiran.

Saat kita lahir, kita lahir hanya dengan satu pikiran yaitu pikiran bawah sadar. Bekal lainnya adalah otak yang berfungsi sebagai hard disk yang merekam semua hal yang kita alami. Sejak lahir, dan sejalan dengan proses tumbuh kembang, kita mengalami pemrograman pikiran terus menerus, melalui interaksi kita dengan dunia di luar dan di dalam diri kita.

Pada anak kecil, yang memprogram pikirannya adalah terutama kedua orangtuanya, pengasuh, keluarga, lingkungan, guru, tv, dan siapa saja yang dekat dengan dirinya. Saat masih kecil pemrograman terjadi dengan sangat mudah karena pikiran anak belum bisa menolak informasi yang ia terima. Ketidakmampuan memfilter informasi ini disebabkan karena pada saat itu critical factor, atau faktor kritis, dari pikiran sadar belum terbentuk. Kalaupun sudah terbentuk critical factor masih lemah.

Pemrograman pikiran saat anak masih kecil terjadi melalui dua jalur utama yaitu melalui :

  1. Imprint 
  2. Misunderstanding.

Definisi imprint adalah “a thought that has been registered at the subconscious level of the mind at a time of great emotion or stress, causing a change in behavior” atau imprint adalah apa yang terekam di pikiran bawah sadar saat terjadinya luapan emosi atau stress, mengakibatkan perubahan pada perilaku.

Misunderstanding adalah salah pengertian yang dialami seseorang saat memberikan makna kepada atau menarik simpulan dari suatu peristiwa atau pengalaman.

Baik imprint maupun misunderstanding, setelah terekam di pikiran bawah sadar, akan menjadi program pikiran yang selanjutnya mengendalikan hidup seseorang.

Satu hal yang perlu kita mengerti yaitu bahwa semua program pikiran adalah baik. Program pikiran selalu bertujuan membahagiakan kita. Program pikiran diciptakan atau tercipta demi kebaikan kita berdasarkan level kesadaran dan kebijaksanaan kita saat itu.

Program pikiran menjadi mental block apabila bersifat menghambat kita dalam mencapai impian atau tujuan kita. Sebaliknya program pikiran akan menjadi stepping block, batu lompatan, bila bersifat mendukung kita.

Contoh Ilustrasi :
Ini dari kasus klinis yang pernah ditangani oleh Bpk. Adi Gunawan. Ada seorang wanita, sebut saja Rosa, cantik, ramah, cerdas, pintar cari uang, dan mandiri tapi sampai saat bertemu saya, usianya saat itu 35 tahun, masih jomblo alias single, belum dapat jodoh.

Rosa juga bingung mengapa ia sulit dapat jodoh. Ada banyak pria yang suka padanya. Namun setiap kali pacaran dan jika sudah masuk ke rencana untuk menikah, selalu muncul masalah sehingga hubungan mereka akhirnya putus.

Setelah dicari akar masalahnya, saya menemukan program pikiran, di pikiran bawah sadarnya, yang sangat baik namun justru bersifat menghambat dirinya untuk bisa dapat jodoh.

Apa itu?

Ternyata ayah Rosa meninggal saat ia masih kecil, usia 7 tahun. Sejak saat itu ibunya yang bekerja keras menghidupi keluarga mereka. Bahkan pernah sampai jatuh sakit dan hampir meninggal.

Nah, pas saat ibunya sakit keras,Rosa berdoa dan mohon kesembuhan untuk ibunya. Dan dalam doanya ia berjanji bahwa ia akan membalas semua pengorbanan ibunya, setelah ia dewasa kelak, dengan selalu menyayangi dan mendampingi ibunya.

Janji ini ternyata masuk ke pikiran bawah sadarnya dan menjadi program. Benar, sejak saat itu dan hingga ia dewasa Rosa adalah anak yang begitu sayang pada ibunya. Selama ini program pikirannya telah sangat membantu Rosa dalam menjalani hidupnya. Rosa bekerja keras, menjadi anak yang sangat mencintai ibunya. Dan ibunya juga begitu bersyukur dan bahagia karena mempunyai anak yang begitu menyayanginya. Nah, program yang sangat positif ini tiba-tiba berubah menjadi program yang menghambat (baca: mental block) saat Rosa ingin berkeluarga.

Program ini mensabotase setiap upaya Rosa untuk mendapat pasangan hidup. Saat saya berdialog dengan “bagian” (baca: program) yang tidak setuju bila Rosa menikah, saya mendapat jawaban yang jelas dan lugas. Ternyata “bagian” ini khawatir Rosa tidak bisa menepati janjinya, menyayangi dan mendampingi ibunya karena bila menikah, menurut pemikiran “bagian” ini, Rosa harus mengikuti suaminya dan meninggalkan ibunya sendiri. “Bagian” ini tidak setuju dengan hal ini.

Nah, anda jelas sekarang?

Saya beri satu contoh lagi biar lebih jelas.

Saya mendapat email dari seorang pembaca buku, sebut saja Bu Asri, yang mengeluh bahwa ia telah berusaha keras untuk menaikkan penghasilannya namun selalu gagal. Setelah membaca buku The Secret of Mindset dan mendengarkan CD Ego State Therapy ia menemukan program pikiran yang menghambat dirinya, khususnya di aspek finansial.

Ternyata dulu, saat akan menikah, ia mendapat wejangan dari ibunya, “Nak, ingat ya… nanti waktu menjadi seorang istri, cintai suamimu dengan tulus, baik di kala suka mapun duka, layani dengan sepenuh hati, tempatkan suami sebagai kepala rumah tangga, jaga perasaan dan harga diri suami, jangan melebihi suamimu…….”

Pembaca, wejangan (baca: program) ini tentu sangat baik. Namun menjadi masalah karena program ini justru menghambat upaya Bu Asri meningkatkan penghasilannya. Selidik punya selidik ternyata penghasilan Bu Asri saat ini sama dengan penghasilan suaminya. Makanya saat ia berusaha menaikkan income-nya selalu saja ada hambatan. Program ini yang menghambat dan tujuannya juga sangat “positif” yaitu agar Bu Asri bisa menjadi istri yang baik sesuai wejangan ibunya.

Bagaimana, jelas sekarang?

Suatu program, selama tidak bersifat menghambat diri kita maka jangan diotak-atik. Biarkan saja. Nggak usah bingung. Ada rekan yang, setelah membaca buku dan mengerti soal mental block, begitu giat mencari berbagai mental blocknya. Bahkan sampai mengeluh, “Pak, saya kok nggak menemukan mental block saya ya?”.

Lha, kalo memang nggak ada trus apa harus dipaksakan ada? Bukankah lebih baik bila waktu yang ada digunakan untuk belajar dan mengembangkan diri? Kekhawatiran karena tidak menemukan mental block justru bisa menjadi mental block baru.

Lalu, bagaimana sikap yang benar?

Ya, santai saja lah. Nggak usah aneh-aneh. Kita harus netral saja. Selama hidup kita happy, usaha lancar, semua berjalan seperti yang kita rencanakan dan harapkan maka nggak usah pusing soal mental block.

Mental block akan kita rasakan saat ada penolakan atau hambatan untuk mencapai suatu target yang lebih tinggi. Penolakan ini juga timbul saat kita ingin berubah.

Ini saya kutip email yang baru saya terima dari seorang pembaca buku saya:

“Saya ingin lebih memahami dan membaca buku-buku anda. Saya beli The Secret of Mindset. Saat baca ada aja perasaan yang membuat saya malas, ngantuk dsb. Padahal saya sungguh ingin membaca buku TSOM. Bagaimana solusinya?”

Perasaan malas, mengantuk, dan berbagai perasaan lain yang menghambat upaya untuk berubah ini adalah ulah nakal dari mental block kita. Nah, ini saatnya kita perlu menemukan dan mengenali mental block ini. Setelah ditemukan… ya dibereskan. Gitu aja kok repot.

Intinya, jika anda telah menetapkan target yang lebih tinggi, dari apa yang telah anda capai saat ini, dan anda merasa ada yang tidak enak di hati anda maka ini indikasi adanya mental block.

Atau jika anda mengalami kegagalan yang beruntun atau yang mempunyai pola kegagalan yang sama, maka ini indikasi sabotase diri alias mental block.

Mental block ini ada juga yang baik. Misalnya anda telah berkeluarga. Dan ada kesempatan untuk selingkuh namun anda tidak mau. Alasannya bisa macam-macam. Bisa takut dosa, takut masuk neraka, takut malu, takut ketahuan, bisa karena anda tidak ingin melukai hati pasangan anda, atau anda setia pada janji pernikahan anda, atau alasan apapun. Yang pasti, ada satu program pikiran yang menghambat anda melakukan sesuatu. Mental block ini tentunya perlu dipertahankan.

So… bersikaplah netral… jadilah orang yang Non Block. Artinya anda tidak neko-neko atau aneh-aneh. Cari mental block sesuai kebutuhan. Kalo sedikit-sedikit cari mental block … sedikit-sedikit cari mental block… maka saya khawatir anda akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan resource yang anda miliki untuk sesuatu yang tidak produktif. Kalo seperti ini…anda masuk kategori Go Block.

Referensi : Adi W. Gunawan





Psycho Cybernetics [Auto Success Mechanism]

22 07 2011

Cara Kerja Otak kita mirip dengan cara kerja seperangkat komputer. Komputer pada hakekatnya bisa dipakai untuk dua hal penting yaitu:

  1. Mendapatkan jawaban dari persoalan yang ingin dipecahkan (contohnya: pencarian maupun perhitungan).
  2. Mengarahkan kepada sasaran yang dituju dengan tepat (contohnya: peluru kendali, automatic landing system yang ada di pesawat terbang)

Psycho Cybernetics mengajarkan bahwa kita sebagai manusia mempunyai komputer bahkan lebih canggih dari computer, yang berada dalam otak kita maupun mekanisme lainnya dalam tubuh kita. Masalahnya kita tidak pernah tahu bagaimana cara menggunakan dengan tepat untuk mencapai tujuan atau goal dalam kehidupan kita.

Karena kita mempunyai prinsip kerja komputer, prinsip yang paling dasar pada komputer adalah garbage in =  garbage out. GIGO – QIQO yang merupakan kepanjangan dari Garbage In = Garbage Out dan Quality In = Quality Out.

Istilah GIGO – QIQO pertama kali dipergunakan oleh para programmer komputer dimana istilah GIGO – QIQO ini merupakan karakter dari komputer itu sendiri yang notabene memodel dari cara kerja otak manusia. Komputer merupakan perangkat lunak yang sangat tergantung dengan siapa user nya. Apabila sang user adalah seorang ilmuwan maka komputer akan diisi dengan segala macam data-data pengetahuan, rumus-rumus dan segala yang berhubungan dengan bidang keilmuan si ilmuwan, sehingga apabila komputer kita buka maka yang dikeluarkan oleh komputer adalah segala macam data pengetahuan tersebut. Apabila sang user adalah seorang mania seks maka komputer tersebut akan diisi dengan segala hal yang berhubungan dengan seks, gambar-gambar porno, video porno dan sebagainya, begitu pula apabila kita buka komputernya maka yang dikeluarkan adalah data-data tentang seks.

Ini berlaku juga pada diri kita, kalau kita selalu memasukkan data yang negatif kedalam diri kita yang keluar berupa kata-kata maupun tindakan yang kita lakukan pasti akan negatif yang menjauhkan kita dari apa yang kita inginkan oleh karena itu buku ini mengajarkan jangan sekali-kali memasukkan data negatif kedalam otak kita maupun perasaan kita, akibatnya bisa ditebak sendiri perbuatan dan perilaku kita menjadi negatif.

Begitulah cara kerja otak manusia yang dibuat modelnya dalam bentuk komputer. Apa yang Anda masukkan ke dalam otak Anda akan memberikan hasil yang sama persis dengan apa yang Anda masukkan. Kalau yang Anda masukkan sampah maka yang keluar juga sampah dan kalau yang Anda masukkan hal-hal yang berharga maka yang keluar juga hal-hal yang berharga.

Kemudian kita juga bisa menggunakan cara kerja komputer sebagai pengendali peluru kendali untuk mencapai apa yang kita inginkan dengan mengunakan apa yang dinamakan “Mekanisme Sukses” dalam diri kita, karena kalau kita mengalami kegagalan yang terus menerus yang bekeja dalam diri kita adalah “Mekanisme Kegagalan”.

Caranya seperti sistem pengendali peluru kendali. Sebetulnya peluru tersebut sudah tahu sasaran tembaknya dengan jelas, mekanisme elektronika yang ada didalam peluru kendali hanya menggunakan feedback system (sistem umpan balik) yang berupa data dari sasaran yang dituju, sehingga mekanisme dalam peluru kendali bisa melakukan koreksi terus menerus sampai sasaran bisa terkena dengan tepat.

Begitu juga “mekanisme sukses” dalam diri manusia punya cara kerja persis dengan cara kerja peluru kendali dengan ketepatan dan kecepatan yang tidak kalah dengan peluru kendali. Yang dilakukann oleh kita pertama-tama hanya memperjelas sasaran apa yang kita inginkan dengan gambaran yang sejelas-jelasnya bahkan kalau bisa se-olah-olah kita sudah mendapakannya dan yang kedua keyakinan bahwa kita pasti bisa/sukses mendapatkannya. Karena bagimanapun juga kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang kita sendiri tidak yakin bisa mendapatkan.

Seperti mekanisme peluru kendali, sukses mekanisme dalam diri kita secara otomatis akan mengolah feedback (umpan balik) terhadap keinginan atau sasaran yang sudah digambarkan secara jelas dan melakukan koreksi terhadap tindakan-tindakan kita sehingga sasaran itu tercapai dengan waktu yang kita bisa terkejut dengan hasilnya karena dalam banyak hal kita terlalu under estimate kemampuan diri kita sendiri padahal kita punya mekanisme sukses yang bekeja otomatis untuk diri kita 24 jam sehari tanpa henti, bahkan pada saat kita tidur otak kita masih terus bekerja.

Sebuah “ilmu” bisa didefiniskan sebagai sebuah sistem pengetahuan yang telah dites dan terbutkti yang bisa dgunakan untuk menghasilkan hasil yang bisa ditebak dan akurat. Ilmu navigasi membuat kita bisa menghitung apa saja dimanapun kita berada dan dengan akurat memprediksikan kemana tujuan kita dan kapan kita akan sampai disana. Ilmu kmia memungkinkan beberapa komposisi dan produk baru yang mempengaruhi kesehatan, nutrisi, keselamatan – seluruh bagian dari hidup kita.

Melalui sebuah tulang, ilmu arkeologi bisa merekonstruksi dunia dan kehidupan sebuah binatang yang mati jutaan tahun lalu. Ilmu aeronautika dan komputer memungkinkan pergerakan sebuah kapal antariksa sekauh jutaan mil dengan akurat tanpa ada manusia di dalamnya dan memproyeksikan catatan fotografi yang detail dari perjalannya. Jadi sebuah ilmu bisa dilhat sebagai sebuah sistem informasi yang sangat bisa dipercaya kebenranya dan bisa digunakan untuk membuat hidup lebih baik.

Psycho-Cybernetics adalah ilmu pengembangan manusia yang pertama – sebuah sistem pengetahuan yang menyebabkan anda mampu membuat perubahan yang akurat dan dapat ditebak dalam pemikiran anda, perasaan anda, hal-hal yang anda lakukan, dan jumlah kesuksesan dan kesenangan yang anda dapat dari hidup. Psycho-Cybernetics mengeluarkan pengembangan manusia dari bidang berharap, berdoa, dan teknik yang tidak bisa dipercaya ke bidang yang bisa ditebak, dan memiliki hasil yang positif.

Anda tidak akan menemukan harapan dan doa di Psycho-Cybernetics. Psycho-Cybernetics berakar dari ilmu sains tentang bagaimana otak manusia dan sistem saraf bekerja bersama untuk menghasilkan pemikiran, sikap, dan kelakuan. Pringsip-prinsip yang terdapat di dalamnya telah dites dan dibuktikan melalui percobaan-percobaan yang tidak terhitung di laboratorium dan institusi penelitian di sluruh dunia. Dan praktek Psycho-Cybernetics telah terbukti sukses melalui jutaan orang yang telah menggunakannya untuk merubah hidup mereka dengan cara yang luar biasa dalam 20 tahun terakhir ini.

Psycho-Cybernetics bekerja di level fundamental dan perubahan yang dibawanya mempengaruhi semua aspek kehidupan. Psycho-Cybernetics berfungsi untuk pengembangan diri di seluruh aspek kehidupan. Semakin anda belajar untuk menguasai teknik Psycho-Cybernetics, semakin anda terlatih untuk :

  1. Membangun citra diri yang kuat dan positif yang mengekspresikan diri anda yang sebenarnya, diri anda yang terbaik.
  2. Membuat tujuan-tujuan yang jelas dan mampu mencapainya.
  3. Berhenti memandang kesalahan anda sebagai kegagalan dan menggunakan kesalahan tersebut sebagai masukan yang berharga dalam menetapkan tujuan anda.
  4. Menjadi lebih produktif dan sukses secara finansial dalam karir anda.
  5. Memaafkan orang lain dan diri anda sendiri dan menghilangkan penyesalan yang bisa mengambil kebahagiaan dalam hidup.
  6. Belajar untuk santai dan tetap santai
  7. Belajar untuk mengatasi kemarahan, dan menggunakan kemarahan secara kreatif.
  8. Belajar untuk berpikir lebih jernih
  9. Merasa baik dengan diri anda dan hidup anda sepanjang waktu.
  10. Belajar memperbaiki hubungan dengan semua orang di hidup anda – seperti dengan keluarga, teman, teman kerja, dan terutama diri anda sendiri.
  11. Merasakan kepuasan, rasa terpenuhi, dan kedamaian yang sepenuhnya karena anda bisa mengeluarkan yang terbaik dari diri anda setiap hari.

Psycho-Cybernetics tidak akan menghasilkan perubahan tersebut dalam semalam. Butuh waktu untuk mempelajari cara baru dalam berpikir dan bertindak dan membiasakan diri dengannya. Tapi anda akan mulai merasakan hasil positifnya dengan dengan cepat.

Psycho-Cybernetics itu mudah. Anda akan lihat bahwa teknik ini tidak menggunakan kekuatan atau usaha yang sulit. Latihan dan metode Psycho-Cybernetics mempekerjakan pikiran anda dengan cara yang santai dan menyenangkan. Psycho-Cybernetics mudah untuk dipelajari dan menyenangkan untuk dilakukan dan, seperti kecakapan yang lain, kecapan untuk menjadi diri anda yang terbaik tumbuh lebih mudah melalui latihan.

Kata “cybernetics” berasal dari kata dalam bahasa yunani yang berarti “pengemudi, orang yang mengemudikan kapal ke pelabuhan.” Ilmu cybernetics mempelajari sistem pandu otomatis seperti sistem yang mampu memandu rudal menemukan targetnya, komputer yang memecahkan masalah sulit, atau robot yang melakukan perintah sulit secara ototmatis.

Ilmu cybernetics memberikan kita cara yang efektif untuk melihat ke dalam otak manusia dan sistem syaraf. Pikiran bawah sadar kita sebenarnya terdiri dari susunan mekanisme syaraf yang berfungsi memenuhi tujuan, dengan kata lain sistem pandu manusia yang bekerja secara otmatis. Psycho-Cybernetics adalah ilmu dari sistem pandu manusia ini.

Mekanisme sistem syaraf memiliki akses kepada semua hal yang telah kita lihat atau lakukan, baui, rasakan, dan pelajari. Semuanya terekam dalam otak kita. Jika anda memasukkan tujuan anda ke dalam mekanisme sistem syaraf ini, secara otomatis ia akan memikirkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi manusia adalah secara natural adalah mahluk cybernetic, atau makhluk pencari tujuan. Begitulah kita diciptakan. Mekanisme sistem syaraf lah yang menyebabkan anda bisa mengikat sepatu anda, membuat sarapan dan mengemudikan mobil anda melalui jalan yang berliku ke kantor, dan pada saat bersamaan memikirkan hal-hal lainnya.

Mekanisme sistem syaraf ini tidak terbentuk sendiri. Ia bekerja sesuai dengan apa yang kita programkan ke dalamnya. Mekanisme ini adalah sebuah alat yang sangat kuat yang berada di bawah perintah alam sadar kita. Apabila anda menteapkan tujuan yang positif dan sukses, ia akan menghasilkan hasil yang positif dan sukses juga. Ia akan berubah menjadi mekanisme yang sukses. Jika anda mengrimkan sinyal kegagalan, ia akan berfungsi sebagai mekanisme kegagalan dan menghasilkan kegagalan pula.

Pentingnya Mekanime Koreksi Kesalahan Otomatis
Semua sistem pandu otomatis mencapai tujuannya dengan terus mengkoreksi kesalahan. Sebuah rudal yang berada dalam jalan menuju targetnya memiliki sensor yang mendeteksi pergerakan target tersebut. Mekanisme penuntun rudal tersebut kemudian membuat penyesuaian yang dibutuhkan dan melanjutkan tujuannya. Hal ini terjadi ribuan kali dalam perjalan tersebut. Rudal tersebut bergantung pada feedback ini untuk memandunya kepada tujuan. Tanpa feedback tersebut, sebuah rudal tidak tahu kemana tujuannya dan tidak akan pernah mencapai target. Hal ini sama dengan mekanisme sistem syaraf manusia. Sangat disayangkan kebanyakan dari kita mengartikan kesalahan sebagi kegagalan dan merasa frustasi dan gagal saat sebenarnya kesalahan yang kita buat adalah informasi yang dibutuhkan mekanisme sistem syaraf kita untuk mengkoreksi kita dalam rangka pencapaian tujuan. Mekanisme sistem syaraf anda tidak memiliki opini yang lain tentang kesalahan. Mekanisme tersebut hanya menggunakan informasi yang didapat untuk memandunya kepada tujuan. Apa yang kita sebut “kesalahan” sebenarnya adalah pelajaran berharga untuk mencapai kesuksesan. Bagian penting dari Psycho-Cybernetics adalah belajar menggunakan kesalahan secara kreatif dan menghilangkan perasaan negatif yang ditimbulkan kesalahan.

Citra Diri
Arah atau tujuan dari rudal adalah sebuah program yang terkoordinasi dengan komputernya. Tujuan yang memprogram mekanisme sistem syaraf kita adalah citra mental, gambaran mental, suara dan perasaan yang kita ciptakan melalui imajinasi kita. Gambaran mental yang paling dasar dan penting dalam pemrograman mekanisme sistem syaraf kita adalah citra diri. Citra diri kita adalah blue print mental atau gambaran mental dari diri kita. Kita biasanya tidak memperhatikannya secara sadar, tetapi hal itu ada di dalam kesadaran kita secara detail.

Citra diri adalah konsep kita tentang “orang seperti apa saya ini.” Citra diri dibentuk melalui pemikiran kita tentang diri kita sendiri, pemikiran yang secara tidak sadar terbentuk melalui pengalaman masa lalu, kemenangan dan kegagalan, sukses dan kekcewaan yang kita raih, dan juga melalui observasi kita tentang bagaimana orang bereaksi terhadap kita, khususnya di masa kecil ktia. Dari semua informasi mentah ini, kita membuat sebuah “diri”, “siapa diri kita”, citra diri kita. Ketika ide atau pemikiran tentang diri kita ini menjadi bagian dari citra diri kita, kita menganggapnya benar. Kita tidak pernah berpikir untuk mempertanyakannya sehingga kita bertindak seperti hal itu benar. Citra diri kita menentukan perasaan, pemikiran, tindakan, bahkan apa yan kita pikir mampu kita lakukan. Citra diri mengontrol jumlah kesuksesan, kesenangan, kebahagiaan, dan kepuasan yang kita miliki. Hidup seperti apa yang kita miliki, bahkan dunia seperti apa yang kita tinggali menurut pemikiran kita, ditentukan melalui citra diri kita.

Citra diri menjelaskan mengapa pemikiran positif sangat dibutuhkan. Citra diri menjelaskan mengapa tekad itu sangat tidak efektif dan susah untuk dipertahankan. Karena tekad dan pikiran positif yang kita miliki tidak akan efektif apabila hal-hal tersebut tidak sesuai dengan citra diri kita.

Citra diri kita terus memprogram mekanisme kreatif kita. Jika anda mencitrakan diri anda sebagai seorang yang gagal, mekanisme sistem syaraf anda akan menemukan cara untuk menyampaikan hasil tersebut kepada and. Jika anda mencitrakan diri anda sebagai korban dari keadaan, hal itu akan tampak di hidup anda. Tapi di sisi lain, jika anda mencitrakan diri anda sebagai seorang yang mampu dan sukses, mekanisme kreatif anda akan menghasilkan hasil tersebut. Ilmu Psycho-Cybernetics mengajarkan anda untuk berubah dan membuat citra diri yang kuat, peduli, produktif, dan mampu. Citra diri yang realistis dan masuk akal, dan mengekspresikan diri anda yang terbaik, diri anda yang sebenarnya.

Dan inilah citra diri anda yang sebenarnya dan yang seharusnya ;
Dan sesungguhnya telah Kami MULIAkan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan dil autan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isra’ : 70).

Allah menciptakan manusia sama dengan segala potensinya. Kita sama dengan orang lain, Jika orang lain bisa melakukan hal yang luar biasa, maka Anda pun bisa melakukannya. Psycho Cybernetics menunjukan bahwa kita bisa melakukan apa pun yang kita ingin lakukan. Apa lagi jika sudah ada orang lain yang pernah melakukannya. Yang seringkali menghambat kita untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain, karena justru pikiran kita sendiri. Atau apa yang kita lakukan, belum sama dengan orang lain. Jika kita seolah tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, sesungguhnya karena kita belum tahu caranya secara akurat. Mungkin kita baru melakukannya sebagian. Dan belum sepenuhnya belajar dan berusaha.
 

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..

QUANTUM TRANCEFORMATION NAQS DNA
MANAJEMEN TRANSFORMASI DIRI SUKSES
Dipersembahkan oleh ;
Edi Sugianto, C.H. C.Ht.
Alamat : Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16
Kecamatan Ujung Pangkah – Kabupaten Gresik
Jawa Timur – Indonesia
HP : +6281231649477
Telfon Rumah : (+6231)-3940577
RUTE ►
KOTA GRESIK ► MANYAR ► SEMBAYAT ► SEDAYU ► SEKAPUK.
Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16
DARI SURABAYA ;
DI TERMINAL BIS OSOWILANGON SURABAYA, CARILAH BIS ARMADA SHAKTI JURUSAN SEDAYU. BISA LANGSUNG TURUN DI SEKAPUK.
Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16




Psycho Cybernetics [Manajemen Mind Power]

21 07 2011

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya mengapa dia mudah sekali tersinggung, gampang marah, tdk tenang dan selalu punya prasangka buruk terhadap orang lain. Dia ingin tahu cara mengubah perangainya…

Sang kakek berkata, bahwa dalam diri manusia ada dua ekor serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah dan selalu punya prasangka buruk. Sedang serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini selalu berkelahi.

Lalu siapakah yang menang? tanya si pemuda. Yang menang adalah yg setiap hari kau beri makan, kata sang kakek.

Earl Nightinghale pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita. Mengapa pikiran itu begitu dahsyat pengaruhnya. Ternyata pikiran-pikiran yang kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk watak, watak akan membentuk kebiasaan kita dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita. Jika Anda sering membaca buku-buku tentang motivasi, inti dari semua buku-buku tersebut adalah pada bagaimana kita mengelola pemikiran kita. Begitu banyak istilah yang kita dengar dari motivator-motivator handal, mulai dari Kekuatan Pikiran, Kekuatan Kata-Kata, Psycho Cybernetic, The Secret, dsb. Jika Anda telah membaca semua buku-buku tersebut, intinya hanya ada satu kata yaitu PIKIRAN.

Untuk itu mulai hari ini awalilah hidup kita dengan memasukkan pikiran-pikiran positif dalam diri kita juga pikiran-pikiran besar. Setiap pagi sebelum memulai hari katakan pada diri kita
SAYA BISA,
SAYA PASTI BISA…
SAYA PASTI BISA MELAKUKANNYA. 
TIDAK ADA HAMBATAN SEBESAR APAPUN YANG DAPAT MENGHENTIKAN SAYA.

Man Jadda Wajada (siapa yang bersungguh – sungguh akan berhasil), bisa kita jadikan Afirmasi kunci [Auto Sugesti Positif] untuk membangkitkan TEKAD. Tekad (DETERMINATION) adalah kemauan atau kehendak untuk berbuat sesuatu dengan sungguh-sungguh. Atau bisa juga dikatakan tekad sebagai kemauan yang teguh. Tak tergoyahkan oleh berbagai kesulitan. Tak kendor dengan hadangan masalah.
Ucapkan,

MAN JADDA WA JADA
TEKADKU SUKSES
BILA ORANG LAIN BISA
MAKA AKUPUN BISA

Resep dan Gambaran Kepribadian Sukses ala New Psycho-CyberneticsMaxwell Maltz dalam bukunya yang berjudul “The New Psycho-Cybernetics” (2004) memberi resep tentang gambaran kepribadian sukses, dengan rumusan akronim yang mudah diingat yaitu : SUCCESS. Berikut ini saripati resep yang diberikannya, yang mungkin akan berguna bagi Anda, dan tentunya sebagai bahan refleksi bagi saya sendiri.

1. Sense of Direction (Kesadaran akan Arah)
Carilah sasaran yang layak Anda capai. Lebih baik lagi kalau Anda tetapkan suatu proyek. Putuskanlah apa yang Anda inginkan dari satu situasi. Lihatlah ke depan, jangan ke belakang. Milikilah selalu sesuatu di depan Anda untuk dijadikan harapan.

Kembangkanlah “nostalgia masa depan” ketimbang masa lalu. “Nostalgia masa depan” itu bisa membuat awet muda. Bahkan tubuh Anda pun takkan berfungsi dengan baik, jika Anda tidak lagi menjadi seorang pencapai sasaran dan tidak mempunyai harapan apa-apa lagi. Karena alasan inilah seringkali seseorang meninggal tidak lama setelah pensiun.

Kalau Anda tidak berupaya mencapai sasaran, tidak memandang jauh ke depan, maka sesungguhnya Anda tidak benar-benar hidup.

Selain sasaran-sasaran murni pribadi Anda sendiri, milikilah setidaknya satu sasaran yang bukan pribadi, dimana Anda bisa menghubungkan diri. Berminatlah dalam proyek tertentu untuk membantu sesama, bukan karena wajib, melainkan atas kemauan Anda sendiri.

2. Understanding (Pengertian)
Pengertian bergantung kepada komunikasi yang baik. Anda tidak akan bereaksi tepat kalau informasi yang Anda tindaklanjuti itu keliru dalam mengartikannya.

Untuk mengatasi suatu masalah secara efektif Anda harus mengerti sifat sejatinya. Kebanyakan kegagalan kita dalam berhubungan antar manusia adalah karena salah pengertian. Kita berharap orang lain beraksi dan memberikan respons serta mencapai kesimpulan yang sama seperti kita dari serangkaian fakta atau keadaan.

Manusia bereaksi terhadap gambaran mental mereka sendiri, bukan terhadap segala apa adanya. Kebanyakan reaksi atau posisi orang lain itu bukanlah dimaksudkan untuk membuat kita menderita, sebagai keras kepala atau berniat jahat, melainkan karena mereka artikan dan mereka tafsirkan situasinya secara berbeda-beda. Mereka hanyalah bereaksi sesuai dengan apa yang –bagi mereka- tampaknya benar dalam situasinya.

Mengakui ketulusan orang lain ketika keliru, ketimbang menganggapnya sengaja atau berniat jahat, akan membantu melancarkan hubungan antar manusia dan melahirkan pengertian yang lebih baik diantara mereka.

Tanyakanlah kepada diri sendiri ”Bagaimanakah hal ini tampaknya bagi dia?” “Bagaimanakah ia menafsirkan situasi ini?” “Bagaimanakah perasaannya tentang hal ini?”. Cobalah mengerti mengapa ia bersikap seperti itu.

Seringkali kita ciptakan kebingungan ketika kita tambahkan opini kita sendiri terhadap fakta-fakta yang ada dan sampai pada kesimpulan yang keliru (fakta versus opini).

Fakta : Dua orang teman sedang berbisik-bisik dan berhenti ketika Anda datang
Opini : Pasti mereka sedang menggosipkan aku (reaksi negatif)

Jika Anda dapat menganalisa situasi secara tepat dan dapat memahami bahwa tindakan kedua teman Anda itu bukanlah dimaksudkan untuk menjengkelkan Anda, maka niscaya Anda pun dapat memilih respons yang lebih tepat dan produktif.

Kita harus dapat melihat kebenaran dan menerimanya, entah baik atau buruk. Seringkali kita warnai data yang diperoleh dengan ketakutan, kecemasan, atau hasrat kita sendiri.

Bertrand Russell pernah mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa Hiltler kalah dalam Perang Dunia II adalah karena dia tidak sepenuhnya memahami situasinya. Para pembawa berita buruk dihukum. Tidak lama kemudian tak seorang pun berani mengatakan yang sebenarnya. (Mungkin hal ini pula salah satu faktor yang menyebabkan kejatuhan Soeharto dengan kebiasaan laporan Asal Bapak Senang-nya).

3. Courage (Keberanian)
Mempunyai sasaran serta memahami situasinya belumlah cukup. Anda harus mempunyai keberanian untuk bertindak, sebab hanya dengan tindakanlah, sasaran, hasrat, dan kepercayaan itu dapat dijabarkan menjadi kenyataan.

Seringkali perbedaan antara orang yang sukses dengan pecundang bukanlah karena kemampuan atau ide yang lebih baik, melainkan keberanian untuk bertaruh atas ide-idenya sendiri untuk mengambil resiko yang diperhitungkan dan untuk bertindak.

Kita sering membayangkan keberanian sebagai perbuatan kepahlawanan di medan pertempuran, ketika kapal kandas, atau dalam suatu krisis. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari pun sesungguhnya menuntut adanya keberanian.

Jangan berdiam diri yang hanya akan membuat Anda semakin terperangkap. Bersedialah membuat beberapa kesalahan, menderita sedikit kepedihan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Berlatihlah sikap berani dengan “hal-hal kecil”, jangan tunggu hingga Anda bisa menjadi pahlawan besar dalam krisis yang parah. Dengan melatih berani dalam hal-hal kecil, kita dapat mengembangkan kuasa dan talenta untuk bertindak berani dalam urusan-urusan yang lebih penting.

4. Charity (Amal/Belas kasih)
Kepribadian sukses ditandai adanya minat dan menghargai sesamanya. Mereka menghormati martabat, masalah, serta kebutuhan sesamanya. Mereka memperlakukan sesamanya sebagai manusia, ketimbang sebagai pion dalam permainan mereka sendiri. Mereka sadar bahwa setiap orang adalah makhluk Tuhan dan individu yang unik yang layak diberikan martabat dan penghormatan.

Adalah fakta psikologis bahwa perasaan kita tentang diri sendiri cenderung berhubungan dengan perasaan kita tentang orang lain. Kalau seseorang merasa beramal kepada orang lain, dia pasti mulai merasa beramal terhadap dirinya.

Orang-orang yang merasa bahwa manusia itu tidak penting, tidak mungkin menghormati dan menghargai dirinya sendiri.

Salah satu metode yang paling dikenal dalam mengatasi rasa bersalah adalah berusaha berhenti mengutuk, membenci, menyalahkan orang lain atas kesalahan-kesalahan mereka.

Anda akan mengembangkan citra diri yang lebih baik dan lebih memadai kalau Anda mulai merasa bahwa orang lain itu lebih berharga.

Memperlakukan semua orang dengan hormat adalah amal, oleh sebab itu tidaklah selalu dibalas secara individual dan seketika. Anda tidak bisa memandangnya sebagai transaksi tetapi harus memandangnya sebagai konstribusi Anda terhadap masyarakat pada umumnya.

5. Esteem (Harga Diri)
Dari segala perangkap serta kejatuhan dalam kehidupan ini, harga diri adalah yang paling mematikan, dan paling sulit diatasi karena hal itu adalah lubang dirancang dan digali oleh tangan kita sendiri, yang terangkum dalam ungkapan” Percuma, aku tak bisa melakukannya”

Waspadalah terhadap pencuri kebahagiaan yaitu kritikus di dalam diri sendiri. Ketika kritikus dalam diri sendiri mulai merendahkan kita hendaknya kita tidak ragu-ragu berteriak “Hentikan!” dan menyuruhnya kembali ke pojoknya yang gelap, pantas dihukum karena meragukan kita.

Berhentilah membawa-bawa gambaran mental tentang diri sendiri sebagai individu yang kalah mampu dibandingkan dengan yang lain. Rayakanlah kemenangan Anda, entah besar atau kecil, kenalilah dan pupuklah kekuatan-kekuatan Anda, dan terus ingatlah diri sendiri bahwa Anda bukanlah kesalahan-kesalahan Anda.

Kata “menghargai diri” secara harfiah menghargai nilai diri. Mengapa manusia takjub melihat bintang-bintang, bulan, luasnya samudera, indahnya bunga atau matahari terbenam, tetapi kenapa harus merendahkan diri sendiri? Bukankah semua itu karya Sang Khalik yang juga menciptakan kita?

Menghargai nilai diri sendiri bukanlah egoisme, kecuali Anda berasumsi bahwa Andalah yang berjasa menjadikan diri sendiri Janganlah rendahkan produk-Nya hanya karena Anda sendiri yang kurang tepat menggunakannya.

Jadi, rahasia terbesar dari membangun harga diri ini adalah mulailah dengan berusaha menghargai sesama, hormatilah manusia manapun sebagai makhluk Tuhan yang unik dan sungguh sangat berharga.

Latihlah memperlakukan sesama Anda sebagai manusia yang berharga maka harga diri Anda sendiri pun akan meningkat. Sebab harga diri sejati bukanlah berkat hal-hal yang hebat yang telah Anda perbuat, tetapi berkat menghargai diri sendiri apa adanya–sebagai makhluk Tuhan

6. Self Confidence (Kepercayaan Diri)
Kepercayaan diri dibangun atas pengalaman sukses. Ketika kita pertama kali memulai sesuatu, kemungkinan besar kepercayaan diri kita kecil karena kita belum belajar dari pengalaman bahwa kita bisa sukses. Ini berlaku entah belajar sepeda, berbicara di depan publik, atau dalam aktivitas lainnya.

Adalah benar sekali bahwa sukses melahirkan sukses. Sekecil apapun kesuksesan seseorang dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk meraih sukses yang lebih besar.

Teknik penting untuk memupuk kepercayaan diri adalah dengan mengingat setiap kesuksesan yang dicapai di masa lalu dan berusaha melupakan kegagalan di masa lalu.

Tetapi apa yang seringkali dilakukan kebanyakan orang? Mereka justru seringkali menghancurkan kepercayaan dirinya, dengan mengingat kegagalan-kegagalan yang ditanamkan dalam emosinya, sementara kisah suksesnya terlupakan, sehingga akhirnya kepercayaan diri pun menghilang.

Tidak menjadi masalah seberapa sering Anda gagal di masa lalu, yang paling penting adalah upaya sukses yang seharusnya diingat, dikuatkan dan direnungkan.

Kalau kita amati kesuksesan orang lain, hampir semua kesuksesannya tidak pernah dilalui melalui jalan yang lempang, tetapi mereka justru menempuhnya secara zig-zag. Gunakanlah kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan sebagai cara untuk belajar, lalu singkirkanlah itu dari pikiran kita.

7. Self Acceptance (Penerimaan Diri)
Penerimaan diri artinya menerima diri kita sekarang secara apa adanya, dengan segala kesalahan, kelemahan, kekurangan, kekeliruan serta aset dan kekuatan-kekuatan kita. Kita harus menyadari kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan kita sebelum kita dapat mengoreksinya.

Orang yang paling nelangsa serta tersiksa di dunia ini adalah mereka yang terus berupaya meyakinkan diri sendiri mau pun orang lain bahwa mereka adalah lain dari apa yang sesungguhnya. Tak ada kelegaan atau kepuasan ketika Anda akhirnya menanggalkan segala kepura-puraan dan bersedia menjadi diri sendiri. Berusaha mempertahankan kepura-puraan bukan saja merupakan tekanan mental yang hebat, tetapi juga akan terus menerus menuntun pada kekecewaan dan frustrasi pada saat seseorang beroperasi di dunia nyata dengan keadaan diri yang fiktif.

Mengubah citra diri tidaklah berarti mengubah diri Anda, melainkan mengubah gambaran mental Anda, estimasi Anda, konsepsi Anda dan kesadaran Anda akan diri. Kita bisa mengubah kepribadian kita, tetapi tak dapat mengubah diri dasar kita.

Belajarlah diri Anda apa adanya dan mulailah dari sana. Belajarlah untuk secara emosional mentolerir ketidaksempurnaan pada diri Anda. Penting kita sadari secara intelektual kekurangan-kekurangan kita tetapi janganlah sampai kita membenci diri sendiri karenanya. Janganlah membenci diri sendiri karena Anda tidak sempurna. Tak ada seorang pun yang sempurna dan mereka yang pura-pura dirinya sempurna akan terkurung dalam kenelangsaan.

Sumber :
Maxwell Maltz. 2004. The New Psycho-Cybernetics. (alih bahasa:Arvin Saputra, editor Lyndon Saputra). Batam: Interaksara

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..

GURU BESAR NAQS DNA
Edi Sugianto, C.H. C.Ht.
Alamat : Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16
Kecamatan Ujung Pangkah – Kabupaten Gresik
Jawa Timur – Indonesia
HP : +6281231649477
Telfon Rumah : (+6231)-3940577
RUTE ►
KOTA GRESIK ► MANYAR ► SEMBAYAT ► SEDAYU ► SEKAPUK.
Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16
DARI SURABAYA ;
DI TERMINAL BIS OSOWILANGON SURABAYA, CARILAH BIS ARMADA SHAKTI JURUSAN SEDAYU. BISA LANGSUNG TURUN DI SEKAPUK.
Desa Sekapuk Rt: 02 / Rw : 01 No. 16